BIR365
Marko Simic kembali disamakan dengan Cristiano Ronaldo. Giliran bek
Persija Jakarta Otavio Dutra yang memiliki pandangan demikian.
Dutra melihat Simic memiliki kualitas sama seperti pemain terbaik dunia lima kali tersebut. "Dia memiliki jumping header seperti Cristiano Ronaldo," ujar Dutra.
Bek naturalisasi asal Brasil ini bukan sosok pertama yang memiliki pandangan demikian. Pelatih Ivan Kolev juga mengungkapkan hal serupa ketika menangani Persija musim lalu.
Dengan Simic absen akibat terjerat kasus pelecehan seksual, Kolev menyebut Persija menderita bak Real Madrid yang ditinggal Cristiano Ronaldo ke Juventus.
Dutra menilai Simic layak disejajarkan dengan jajaran penyerang berkualitas tinggi yang pernah berkarier di Indonesia. Dia mengacu pada pengalaman selama 10 tahun mengadu nasib di Tanah Air.
Simic unggul dalam penguasaan bola dan teknik sundulan memanfaatkan tinggi badannya yang hampir mencapai 190 centimeter.
Dengan teknik tersebut, Simic memiliki kemampuan lengkap dan mempunyai naluri mencetak gol baik sehingga membantu menjalankan perannya sebagai striker.
"Simic mampu memanfaatkan peluang di depan gawang. Ketika ada tiga peluang, dua di antaranya bisa menjadi gol. Dia layak menyandang top skor Liga 1 musim lalu,” kata Dutra.
Simic langsung menjadi bagian penting dari Persija sejak direkrut pada tahun 2018. Dia mencetak lebih dari 40 gol di semua kompetisi dan membawa Persija memenangkan tiga kompetisi pada musim debut.
Setahun kemudian, Simic merebut gelar sepatu emas dengan torehan 28 gol meski Persija gagal mempertahankan gelar Liga 1.
Tahun ini Simic sudah membuat satu gol dari dua pertandingan. Pemain berusia 32 tahun itu belum bisa menambah koleksi karena kompetisi tengah dihentikan akibat pandemi virus corona.
Dutra melihat Simic memiliki kualitas sama seperti pemain terbaik dunia lima kali tersebut. "Dia memiliki jumping header seperti Cristiano Ronaldo," ujar Dutra.
Bek naturalisasi asal Brasil ini bukan sosok pertama yang memiliki pandangan demikian. Pelatih Ivan Kolev juga mengungkapkan hal serupa ketika menangani Persija musim lalu.
Dengan Simic absen akibat terjerat kasus pelecehan seksual, Kolev menyebut Persija menderita bak Real Madrid yang ditinggal Cristiano Ronaldo ke Juventus.
Dutra menilai Simic layak disejajarkan dengan jajaran penyerang berkualitas tinggi yang pernah berkarier di Indonesia. Dia mengacu pada pengalaman selama 10 tahun mengadu nasib di Tanah Air.
Simic unggul dalam penguasaan bola dan teknik sundulan memanfaatkan tinggi badannya yang hampir mencapai 190 centimeter.
Dengan teknik tersebut, Simic memiliki kemampuan lengkap dan mempunyai naluri mencetak gol baik sehingga membantu menjalankan perannya sebagai striker.
"Simic mampu memanfaatkan peluang di depan gawang. Ketika ada tiga peluang, dua di antaranya bisa menjadi gol. Dia layak menyandang top skor Liga 1 musim lalu,” kata Dutra.
Simic langsung menjadi bagian penting dari Persija sejak direkrut pada tahun 2018. Dia mencetak lebih dari 40 gol di semua kompetisi dan membawa Persija memenangkan tiga kompetisi pada musim debut.
Setahun kemudian, Simic merebut gelar sepatu emas dengan torehan 28 gol meski Persija gagal mempertahankan gelar Liga 1.
Tahun ini Simic sudah membuat satu gol dari dua pertandingan. Pemain berusia 32 tahun itu belum bisa menambah koleksi karena kompetisi tengah dihentikan akibat pandemi virus corona.
0 komentar:
Posting Komentar